Midnight Museum
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Sutradara Noom Attaporn dan tim penulis naskah drama Midnight Museum (2023) mengusung tema supernatural untuk serial GMMTV kali ini. Sumber kejadiannya ada di museum misterius dan berasosiasi dengan artefak nan dimiliki oleh Tor Thanapob, nan berkedudukan sebagai Khatha. Museum milik Khata unik dibuka pada malam hari. Dan, hanya orang-orang nan diundang saja nan bisa menemukan letak museum ini. Misterius banget, kan? Salah satu 'orang spesial' nan diundang Khatha ialah Dome (Gun Atthaphan), seorang barista nan telah lama 'diincar' Khatha untuk bekerja di museumnya. Semenjak itu, hidup Gun Atthaphan berubah drastis, dia jadi bisa memandang hal-hal supernatural. Penasaran dengan ceritanya? Baca sinopsisnya di bawah ini, ya! Dome (Gun Atthaphan) dan Jib (Aou Thanaboon) bekerja sebagai barista di warung kopi. Suatu ketika, pemilik warung terpaksa memberhentikan mereka lantaran bakal menutup warung nan enggak menghasilkan duit lagi, kemudian dia bakal pulang kampung ke desa. Hari itu, Dome kembali menyuguhkan kopi kepada pengguna misterius nan setiap hari memesan kopi tapi enggak pernah meminumnya. Dome meminta tamu tersebut untuk mencoba meminum kopi buatannya, sembari menjelaskan bahwa itu kopi terakhir nan dia buat di kafe ini. Bukannya meminum kopi pesanannya, tamu tersebut malah menyodorkan sebuah kartu nama berwarna hitam nan hanya bertuliskan 'Midnight Museum' pada Dome. Tapi, enggak ada info apapun di sana. Seperti perihal paling penting: alamat. Aneh, bukan? Jib nan enggak terima atas keputusan pemilik warung memberhentikan mereka, mengambil duit di mesin kasir dan menganiaya pemilik kedai. Sementara Dome berupaya menolong pemilik kedai. Dia pun mendapat buahpikiran dengan melemparkan kunci motor Jib pada dua anak sekolah nan sedang mengagumi motor milik Jib. Ketika mereka kabur membawa motor Jib, otomatis Jib berlari mengejar pencuri motornya dan berakhir menganiaya mantan bosnya. Dome segera menghampiri om pemilik kedai. Ketika memandang ke bangku tempat tamu misterius tadi, rupanya dia sudah enggak ada lagi di sana. Hanya ada selembar kartu nama simpel nan tergeletak diatas meja. Anehnya, kartu nama polos itu mendadak memunculkan peta di baliknya. Jib nan enggak terima atas perlakuan Dome, mencari Dome hingga ke tempat tinggalnya. Dome kabur secepat mungkin, dan 'enggak sengaja' berjumpa dengan tamu misterius. Tamu tersebut menolong Dome dan membawa Dome ke museumnya. Tanpa Dome sadari, kartu nama unik nan dia temukan di kafe terjatuh dan diambil seseorang. Beli voucher streaming Netflix, Disney+, Prime Video, Viu, dll murah di Lazada Tamu misterius di kafe tempat Dome bekerja rupanya pemilik museum nan sama misteriusnya seperti siempunya. Namanya Khatha (Tor Thanapob). Dome langsung ditawari bekerja di museum tersebut, dan Dome nan pengangguran enggak punya pilihan lain. Dia juga penasaran dengan rahasia apa nan kiranya disimpan di tempat itu. Khatha menyuruh asistennya, Triphop (Foei Patara), untuk mengurus Dome. Baru saja mulai kerja, Dome sudah 'membangkitkan' beberapa artefak terkutuk di Zona 16 nan semestinya enggak boleh dia masuki. Pengantin berbaju merah muncul, nan rupanya berasosiasi dengan mesin tik terkutuk nan belum lama diterima oleh Khatha. TW: Photosensitivity, Seizures, Epilepsy lantaran ketika Pengantin Berbaju Merah muncul, scene-nya berwarna merah nan mungkin kurang nyaman ditonton beberapa orang. Khatha dan Dome berupaya menghentikan hantu pemilik mesin tik tersebut nan sudah mengetik kisah sang Pengantin Berbaju Merah. Hantu mesin tik lengah lantaran keberadaan Pengantin Berbaju Merah nan membuatnya takjub, dan senang lantaran cerita nan dia buat dengan mesin tik itu menjadi nyata. Sementara Khatha berupaya mengetik di mesin tik terkutuk itu untuk segera memberikan 'akhir bahagia' bagi Pengantin Berbaju Merah dan mengakhiri keberadaan hantu mesin tik. Setelah semua selesai, nampaklah si pegawai wanita dibalik baju pengantin berbaju merah nan sudah berubah menjadi putih setelah arwah hantu mesin tik pergi. Karena menggunakan mesin tik terkutuk itu, Khatha, Thripop, dan si pekerja wanita enggak bisa mengingat nama pekerja wanita itu sendiri. Lalu si pekerja wanita memilih dipanggil June (Namtan Tipnaree). Baru saja selesai dengan masalah Pengantin Berbaju Merah, tiba-tiba sirine museum berbunyi. Triphop mencari tahu sumber masalahnya. Ternyata, Jib berbareng rekan-rekannya datang untuk merampok museum. Dome syok lantaran Khatha dipukuli hingga pingsan. Dome semakin kaget lantaran Jib berterima kasih padanya sembari menunjukkan kartu nama museum miliknya nan terjatuh saat dia berupaya kabur dari Jib. Jib dan rekan-rekannya sukses membawa artefak terkutuk diXona 16. Setelah sadar, Khatha marah pada Dome. Dan menekankan jika Dome kudu bertanggung jawab atas perampokan ini. Jib berbareng lima rekannya membawa hasil rampokan dengan menggunakan mobil boks. Mereka berencana membagi hasil rampokan nan enggak dipesan pengguna dengan adil, seperti enggak cemas dengan kutukan pada setiap artefak. Salah satu artefak, ialah mumi nan disimpan di jok depan sebelah Jib nan sedang menyetir, tiba-tiba bergerak. Mumi itu menghilang dan muncul di depan mobil dalam sekejap mata. Jib mengerem dan menghantam trotoar. Karena mobil boks jadi rusak, mereka terpaksa bermalam di sebuah pabrik kosong di dekat sana. Sementara itu, Khatha jengkel kepada Dome lantaran enggak menjaga kartu nama nan diberikan kepadanya dengan baik. Dome merasa sedih saat Khatha mengusirnya, dan June memberikan semangat dengan mengatakan pepatah tentang burung unta. "Burung unta menyembunyikan kepalanya di dalam pasir bukan untuk lari dari masalah, tapi untuk melindungi perihal berbobot nan tersembunyi di bawah." June menyerahkan kartu nama baru, Triphop nan menyuruhnya untuk jaga-jaga siapa tahu Dome mau kembali ke museum. Saat Dome pulang ke kostannya, dia seperti mendengar bunyi radio nan menyala, lampau tiba-tiba muncul sosok hitam menakutkan. Enggak tahu kudu ke mana, dia kabur ke museum dan menemui June.Sinopsis
Episode 1: The Bride in the Red Wedding Dress
Episode 2: The Poisonous Animal Dagger